Pengertian E-BUSINESS
Pengertian
E-Business secara garis besar :
E-Business adalah kegiatan transaksi , jual beli , bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet , dan juga perusahaan dapat berhubungan langsung dengan customernya , rekan bisnis ataupun supplier. E-business juga bisa berupa iklan , mengajak seseorang untuk membeli produk kita . tanpa E-business , E-commerce hanyalah burung tanpa sayap. Salah satu fungsi nya adalah untuk mensupport bagian dari marketing , produksi , accounting , finance dan HRM. Lebih tepatnya perusahaan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan.
E-business dapat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok :
Customer Relationship Management (CRM)
Strategi bisnis dari layanan dan sofware yang didesain untuk meningkatkan keuntungan , pendapatan dan kepuasan pelanggan.
Enterprise Resource Planning (ERP)
Strategi bisnis dari system informasi perusahaan yang dgunakan untuk koordinasi Sumber daya , informasi yang digunakkan untuk proses bisnis.
Enterprise Application Programs (EAI)
Strategi bisnis konsep integrasi dari proses bisnis yang memungkinkan antar perusahaan saling bertukar data.
Supply Chain Management (SCM)
Strategi Manajemen rantai suplai yang secara otomatis terkomputerisasi.
+Pelaku E-Business
‐ Perusahaan, konsumen, perusahaan, supllier, rekan bisnis
+Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
‐ Teknologi informasi dan komunikasi
‐ Komputer
‐ Internet
+Kegiatan Sasaran
‐ Kegiatan bisnis
‐ Proses bisnis utama
‐ Pembelian, penjualan, pelayanan, transaksi
+Tujuan
‐ Koordinasi, Komunikasi dan Pengelolaan organisasi
‐ Sharing informasi
+Keuntungan
- Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
- Efisien dan Efektif
- Peningkatan produktivitas dan keutungan
E-Business adalah kegiatan transaksi , jual beli , bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet , dan juga perusahaan dapat berhubungan langsung dengan customernya , rekan bisnis ataupun supplier. E-business juga bisa berupa iklan , mengajak seseorang untuk membeli produk kita . tanpa E-business , E-commerce hanyalah burung tanpa sayap. Salah satu fungsi nya adalah untuk mensupport bagian dari marketing , produksi , accounting , finance dan HRM. Lebih tepatnya perusahaan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan.
E-business dapat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok :
Customer Relationship Management (CRM)
Strategi bisnis dari layanan dan sofware yang didesain untuk meningkatkan keuntungan , pendapatan dan kepuasan pelanggan.
Enterprise Resource Planning (ERP)
Strategi bisnis dari system informasi perusahaan yang dgunakan untuk koordinasi Sumber daya , informasi yang digunakkan untuk proses bisnis.
Enterprise Application Programs (EAI)
Strategi bisnis konsep integrasi dari proses bisnis yang memungkinkan antar perusahaan saling bertukar data.
Supply Chain Management (SCM)
Strategi Manajemen rantai suplai yang secara otomatis terkomputerisasi.
+Pelaku E-Business
‐ Perusahaan, konsumen, perusahaan, supllier, rekan bisnis
+Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
‐ Teknologi informasi dan komunikasi
‐ Komputer
‐ Internet
+Kegiatan Sasaran
‐ Kegiatan bisnis
‐ Proses bisnis utama
‐ Pembelian, penjualan, pelayanan, transaksi
+Tujuan
‐ Koordinasi, Komunikasi dan Pengelolaan organisasi
‐ Sharing informasi
+Keuntungan
- Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
- Efisien dan Efektif
- Peningkatan produktivitas dan keutungan
Ruang
lingkup E Business
Ruang Lingkup E Bussiness: Dijelaskan dengan Prinsip
(4 W) Yaitu: What, Where, Who dan Why.
1. What
2. Where
3. Who
4. Why
1. What Secara prinsip pengertian E
Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E Commerce, bahkan secara
filosofis, E Commerce merupakan bagian dari E Bussiness. Jika E Commerce hanya
memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara
elektronik/digital, E Bussiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk
di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara
perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra
bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya,
dan lain sebagainya.
2. Where E Bussiness dilakukan dimana
saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital
sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana
transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan dengan akses dan
variasi transaksi yang terbatas.
3. Who Siapa saja yang melakukan E Bisnis.
Klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness,
masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan
Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang
merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para
pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah
negara untuk permasalahan eksport dan import.
4. Why Penerapan konsep eBusiness secara
efektif memberikan keuntungan bagi perusahaan karena banyaknya komponen biaya
tinggi yanga dapat dihemat, yang secara tidak langsung meningkatkan level
pendapatannya. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat
berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan
kepada masyarakat.
Jenis
E Commerce
E-commerce secara umum dibagi menjadi tiga kategori yang berbeda sebagai berikut:
1. Business-to-consumer (B2C)
B2C adalah pertukaran jasa, informasi dan atau produk dari perusahaan kepada konsumen menggunakan internet dan teknologi perdagangan elektronik.
2. Business-to-business (B2B)
B2B adalah pertukaran jasa, informasi dan atau produk dari perusahaan kepada perusahaan menggunakan internet dan teknologi perdagangan elektronik. B2B pada intinya adalah EDI melalui internet menggunakan web.
3. Consumer-to-consumer (C2C)
C2C adalah model bisnis e-commerce dimana konsumen menjual kepada konsumen lain menggunakan perusahaan perantara (broker) atau lelang elektronik.
Selain itu jenis-jenis e bussines yang biasa dilakukan transaksi dan penjualan barang:
· B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.
· B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com
· Business to Administrator, adalah sebuah kegiatan memanagement semua aspek bisnis yang dibangun untuk bisa membangun dan mengembangkan bisnis yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan tujuan dari pembagun bisnis yang dilakukan. Sebagian besar perusahaan memiliki sebuah kelompok khusus administrator yang bekerja untuk memastikan hal ini terjadi. Contoh situs yang menggunakan konsep ini adalah www.emagister.net
· Brokerage, adalah orang yang menyediakan pasar, brokerage memiliki peran dalam mempertemukan dan memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli. Brokerage sering memainkan peran dalam bisnis-to-business (B2B), business-to-konsumen (B2C), atau konsumen-ke-konsumen (C2C). Keuntungan didapat oleh brokerage dari komisi yang diberikan oleh pihak yang terlibat dalam transaksi baik itu penjual atau pembeli. Contoh situsnya seperti www.respond.com atau www.paypal.com
· Seller Driven Market, adalah jenis pasar penjualan elektronik komoditas, dimana dalam pasar ini terjadi kelangkaan komoditas atau barang yang mendasar yang mengakibatkan harga menjadi mahal karena permintaan atas barang / pasokan yang amat tinggi. Contoh situs yang mengaplikasikan pasar ini adalah www.lelangmurah.com
· Buyer Driven Market, adalah jenis pasar elektronik yang berlawanan dengan pasar Seller driven market. Dalam pasar ini bisanya terdapat banyak sekali situs atau penjual yang menawarkan sebuah produk yang sama sehingga dengan demikian pembeli memilki kesempatan untuk memilih. Ketika keadaan pasar seperti ini biasanya harga barang yang ditawarkan oleh penjual akan cenderung murah. Contoh situs yang cukup terkenal dengan konsep ini misalnya www.buyers-market.net
E-commerce secara umum dibagi menjadi tiga kategori yang berbeda sebagai berikut:
1. Business-to-consumer (B2C)
B2C adalah pertukaran jasa, informasi dan atau produk dari perusahaan kepada konsumen menggunakan internet dan teknologi perdagangan elektronik.
2. Business-to-business (B2B)
B2B adalah pertukaran jasa, informasi dan atau produk dari perusahaan kepada perusahaan menggunakan internet dan teknologi perdagangan elektronik. B2B pada intinya adalah EDI melalui internet menggunakan web.
3. Consumer-to-consumer (C2C)
C2C adalah model bisnis e-commerce dimana konsumen menjual kepada konsumen lain menggunakan perusahaan perantara (broker) atau lelang elektronik.
Selain itu jenis-jenis e bussines yang biasa dilakukan transaksi dan penjualan barang:
· B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.
· B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com
· Business to Administrator, adalah sebuah kegiatan memanagement semua aspek bisnis yang dibangun untuk bisa membangun dan mengembangkan bisnis yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan tujuan dari pembagun bisnis yang dilakukan. Sebagian besar perusahaan memiliki sebuah kelompok khusus administrator yang bekerja untuk memastikan hal ini terjadi. Contoh situs yang menggunakan konsep ini adalah www.emagister.net
· Brokerage, adalah orang yang menyediakan pasar, brokerage memiliki peran dalam mempertemukan dan memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli. Brokerage sering memainkan peran dalam bisnis-to-business (B2B), business-to-konsumen (B2C), atau konsumen-ke-konsumen (C2C). Keuntungan didapat oleh brokerage dari komisi yang diberikan oleh pihak yang terlibat dalam transaksi baik itu penjual atau pembeli. Contoh situsnya seperti www.respond.com atau www.paypal.com
· Seller Driven Market, adalah jenis pasar penjualan elektronik komoditas, dimana dalam pasar ini terjadi kelangkaan komoditas atau barang yang mendasar yang mengakibatkan harga menjadi mahal karena permintaan atas barang / pasokan yang amat tinggi. Contoh situs yang mengaplikasikan pasar ini adalah www.lelangmurah.com
· Buyer Driven Market, adalah jenis pasar elektronik yang berlawanan dengan pasar Seller driven market. Dalam pasar ini bisanya terdapat banyak sekali situs atau penjual yang menawarkan sebuah produk yang sama sehingga dengan demikian pembeli memilki kesempatan untuk memilih. Ketika keadaan pasar seperti ini biasanya harga barang yang ditawarkan oleh penjual akan cenderung murah. Contoh situs yang cukup terkenal dengan konsep ini misalnya www.buyers-market.net
Model-Model E Business
* B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
* B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi)
Proses E Business
Pengaruh-pengaruh E-Business atas proses Bisnis
* Electronic Data Interchange (EDI): adalah protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer (mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
* EDI:
– Meningkatkan tingkat akurasi
– Mengurangi biaya
Penerapan e-business di
Indonesia
Salah satu penerapan e-business yang saat ini banyak mendapatkan
sorotan adalah e-procurement, yaitu pengadaan
barang dan jasa pemerintah secara elektronik. Tujuan utama diadakannya
pengadaan barang dan jasa secara elektronik ini antara lain:
1.
Memperbaiki transparansi dan akuntabilitas
2.
Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat
3.
Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan
4.
Mendukung proses monitoring dan audit
5.
Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time
Proses pengadaan barang dan jasa
pemerintah secara elektronik ini dapat dilakukan dengan e-tendering dan e-purchasing. E-Tendering merupakan tata cara pemilihan penyedia
barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan diikuti oleh semua penyedia
barang/jasa yang terdaftar pada sistem elektronik dengan cara menyampaikan satu
kali penawaran sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Sedangkan E-Purchasingmerupakan tata cara pembelian barang/jasa
melalui sistem katalog elektronik.
Beberapa instansi saat ini telah
mengimplementasikan sistem pengadaan barang dan jasa berbasis teknologi
informasi (E-Procurement) yang di fasilitasi oleh Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Implementasi E-Procurement di lingkungan instansi pemerintah
memberikan tantangan bagi dunia auditing, dimana dalam proses E-Procurement bisa dikatakan penggunaan kertas
telah dikurangi. LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah)
sebagai pengembang Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) mulai tahun 2009
bekerjasama dengan BPKP untuk mengembangkan E-Audit, yaitu suatu
alat bantu auditor yang dipergunakan untuk melakukan audit terhadap paket pengadaan
yang dilelangkan melalui LPSE.
Dalam E-Audit fasilitas
yang tersedia yaitu:
1.
Memungkinkan auditor untuk melakukan lazimnya fungsi-fungsi audit, seperti
membandingkan antara data/informasi tertentu dengan data/informasi lainnya.
2.
Memungkinkan auditor mengambil data dari database LPSE, kemudian
menyimpannya ke dalam database tertentu untuk kepentingan audit.
3.
Memungkinkan adanya kolaborasi antara auditor dengan auditee dalam proses
audit sehingga beberapa hal yang tidak jelas dapat dikomunikasikan dan didokumentasikan.
4.
Memungkinkan auditor menyampaikan summary dan
informasi-informasi hasil audit yang penting ditindaklanjuti oleh auditee.
5.
Memungkinkan auditee menyampaikan tindak lanjut hasil audit sehingga
auditor dapat memonitor tindak lanjut temuan audit.
Hasil analisis manfaat penerapan e-business
Beberapa contoh manfaat penerapan e-business pada proses pengadaan barang dan jasa
pemerintah (E-Procurement) adalah sebagai berikut :
§
ERP, aplikasi lintas fungsi perusahaan
berperan dalam mengkoordinasikan seluruh sumberdaya yang dimiliki perusahaan
baik tenaga kerja, waktu, instrumen dan proses pengadaan barang/jasa;
§
CRM, manajemen hubungan pelanggan
bermanfaat dalam mengelola dan memelihara kepercayaan penyedia barang/jasa yang
selanjutnya juga berperan sebagai tenaga perusahaan sebagai penyedia
barang/jasa.
§
SCM, manajemen rantai pasok membantu
perusahaan dalam mengelola dan memastikan jumlah barang/jasa dapat
tersedia sesuai dengan waktu yang diperlukan.
§
TPS, sistem pemrosesan transaksi membantu
penyedia barang/jasa dalam melakukan tender barang/jasa secara langsung (real-time) sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
peserta tender.
§
ECC, salah satu bentuk sistem kerja sama
perusahaan adalah proses pengumuman pengadaan barang/jasa sampai dengan
pengumuman pemenang tender yang semuanya dapat diakses melalui website instansi
pemerintah masing-masing.
Hambatan dan tantangan serta potensi
penerapan e-business di Indonesia
Beberapa hal yang berpeluang menjadi
penghambat keberhasilan penerapan e-business di
Indonesia antara lain adalah :
§
Kesiapan infrastuktur dan teknologi pendukung seperti saluran telepon;
§
Jumlah pengguna jasa telekomuikasi dan informasi.
§
Jumlah instrumen seperti personal computer (PC)
baik dekstop, notebook, netbook, tablet, berbagai macam handheld device.
§
Kemampuan finansial berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh akses informasi yang diperlukan;
§
Keadaan Geografis;
§
Kesiapan sumber daya manusia
§
Keamaanan melakukan aktivitas e-business terutama
keamanan dalam melakukan transaksi seperti yang sering dilakukan
pada e-commerce;
§
Kepercayaan terhadap aplikasi e-business maupun
situs Merchant.
§
Keamanan data terdahap akses pihak luar yang tidak berkepentingan; baik hackermaupun viru;s
§
Kebijakan dan regulasi mengenai cyber-crime;
§
Persaingan antar perusahaan-perusahaan dotcom.
Beberapa hambatan tersebut juga memiliki
peluang sebagai pemicu kesuksesan penerapan e-business di
Indonesia jika dikelola dengan baik, misalnya adalah kebijakan dan regulasi
mengenai cyber-crime yang memerlukan peran serta
pemerintah, penyedia dan pengguna jasa informasi. Kesiapan infrastruktur dan
sumberdaya manusia juga merupakan salah satu elemen penting yang melibatkan
ketiga pihak yang terlibat baik pemerintah, penyedia layanan maupun pengguna
jasa layanan. Infrastruktur yang baik akan menurunkan biaya yang diperlukan
untuk menghasilkan suatu informasi, pada akhirnya penyedia jasa layanan dapat menurunkan
biaya akses sehingga para pengguna jasa informasi dapat menggunakan jasa dengan
biaya yang lebih rendah. Hal tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah
sebagai pembuat kebijakan strategis dalam kaitan permbangunan dan perbaikan
infrastruktur pendukung teknologi informasi.
E-BIZ
B2B atau business-to-business atau nama
lainnya adalah e-biz,adalah pertukaran produkjasa atau
informasi melalui Internetantara pelaku bisnis yang satu dengan lainnya.
Beberapa layanan B2B adalah situs Web ekstranet perusahaan (ditujukan bagi
perusahaan luar beserta pegawainya), pertukaran suplai produk, jasa pembuatan
aplikasi eCommerce, serta jasa perantara/bro/cer.
Perbedaan Antara e-commerce Dengan e-business
Banyak orang
tahu tentang istilah e-commerce, namun hanya sedikit yang mengetahui
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara e-commerce dan Âe-business.
Istilah e-commerce lebih dikenal daripada istilah e-business
padahal keduanya tidaklah sama, namun kedua istilah ini tampaknya dikerucutkan
menjadi satu istilah saja yaitu e-commerce mencakup juga sebagai e-business.
Sebelumnya, perlu diketahui dan dipahami juga arti dari kedua istilah tersebut
supaya pada pembahasan e-commerce yang lebih khusus kedua istilah ini
tidak diperdebatkan lebih jauh.
E-commerce merupakan kepanjangan dari Electronic
Commerce yang berarti perdagangan yang dilakukan secara elektronik. Seperti
halnya e-mail (Electronic Mail) yang artinya sudah diketahui
yaitu pengiriman surat secara elektronik. Dalam buku Introduction to
Information Technology, e-commerce berarti perdagangan elektronik
yang mencakup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk,
layanan, atau informasi melalui jaringan computer, termasuk Internet (Turban,
2005:181).
Apabila
dipilah e-commerce terdiri dari huruf e yang berarti elektronik
dan commerce yang berarti perdagangan. Pada perdagangan konvensional
dikenal adanya penjual dan pembeli, lalu perdagangan sesungguhnya ada barang
atau jasa yang dijual dan tentu ada pembelinya. Kata ‘perdagangan’ itu sendiri
berdiri dengan arti sekedar tawar menawar antara penjual dan pembeli, lalu
apabila keduanya sepakat maka barulah dilakukan transaksi. Perdagangan yang
seperti ini terjadi hanya ‘sesaat’ dan tidak ada relasi yang berarti antara
penjual dan pembeli, dalam hal ini perdagangan hanyalah sekedar kegiatan
menjual dan membeli.
Ketika orang
mengatakan “saya ada bisnis orang itu,” tentu saja banyak orang berpikir bahwa
kegiatan yang akan dilakukan adalah kegiatan yang merupakan transaksi dan
berisi tentang penjualan dan pembelian barang, padahal kegiatan yang akan
dilakukan belum tentu seperti yang orang pikirkan. Kegiatan berbisnis bukan hanya
kegiatan demi mencari keuntungan berupa uang tetapi juga keuntungan yang
bersifat abstrak seperti reputasi, kemitraan, dan kepercayaan dalam
bertransaksi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang
sama dengan bisnis secara konvensional, hanya saja e-business memiliki scope
yang berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan antar pebisnis seperti halnya
rapat ditempat khusus, atau sekedar untuk berkenalan dengan partner
bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media Internet sebagai sarana
untuk memperoleh tujuannya. Menurut Turban, e-business atau bisnis
elektronik merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya
pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan,
kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik
dalam perusahaan (2005:182).
Intisari
Kedua
istilah e-commerce dan e-business apabila tidak dipahami terlebih
dahulu akan membuat pembahasan tentang e-commerce itu sendiri menjadi
berputar-putar dan tidak sistematis. Hal ini disebabkan karena kebingungan
menentukan istilah yang paling cocok untuk mewakili konsep perdagangan dengan
sarana elektronik.
Perbedaan
yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa
tujuan e-commerce memang benar-benar money oriented (berorientasi
pada perolehan uang), sedangkan e-business berorientasi pada kepentingan
jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan
terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan
masalah sosial lainnya.
Selain
perbedaan seperti yang telah disebutkan e-commerce dan e-business juga
memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan menjadi perusahaan
yang lebih besar dari sebelumnya. E-commerce dan e-business merupakan
terobosan yang dapat mendongkrak penjualan melalui online marketing dan
sebagai sarana mempromosikan produk melalui media Internet.
Pengertian
E-Commerce
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping,
Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002).
Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.
Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)
Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai perantara transaksi bisnis.
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping,
Stock online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang 2002).
Sedangkan definisi E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.
Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau dalam 3 perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce, hal 4-5)
Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah dengan menggunakan E-Commerce maka perusahaan dapat lebih efisien dan efektif dalam meningkatkan keuntungannya.
Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.
Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Ruang Lingkup E-commerce
1. Business To Business
(B2B)
Sistem komunikasi
bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan
yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar.
2. Business To Consumer
(B2C)
Kegiatan E-businesses
dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen melalui barang atau jasa.
Dengan penjualan langsung di internet dan pemesanan dapat langsung dilakukan
oleh konsumen karena biaya sudah tercantum.
3. Consumer To Consumer
(C2C)
Model e-commerce yang
menjamur di Indonesia saat ini. Contoh dari C2C adalah iklan baris dan
toko-toko buku online dadakan
4. Consumer To Business
(C2B)
Individu yang menjual produk atau jasa kepada
organisasi dan individu yang mencari penjual dan melakukan transaksi.
Menurut Kelanohon (2011) promosi online atau e-promotion adalah kegiatan berpromosi yang dilakukan melalui media internet. Keuntungan promosi onlinedengan menggunakan website antara lain:
– International coverage
Website dapat diakses oleh seluruh pengguna internet di dunia. Informasi yang disajikan di website dapat diakses dan dibaca oleh seluruh pengunjung website dari seluruh dunia. Tidak hanya di Jakarta saja, atau Indonesia saja.
– Lifetime useful
Selama website aktif, maka informasi yang ingin disampaikan, dapat diakses. Tidak seperti televisi, koran atau majalah, Iklan di media konvensional tersebut hanya akan tampil selama 3 menit saja, atau satu hari saja.
– Complete.
Informasi yang ingin di sampaikan akan lebih lengkap dan komplit jika menggunakan website sebagai media iklan. Profil perusahaan, harga produk, cabang/perwakilan, promosi/campaign/diskon sementara karena keterbatasan tempat dan biaya, maka iklan di TV dan koran, biasanya sangat singkat.
– Database.
Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan database pelanggan.
– Cost Saving
Website jauh lebih murah jika dibandingkan dengan iklan di TV atau koran.
Promosi Online (e-promotion)
Menurut Kelanohon (2011) promosi online atau e-promotion adalah kegiatan berpromosi yang dilakukan melalui media internet. Keuntungan promosi online dengan menggunakan website antara lain:
- International coverage
Website dapat diakses oleh seluruh pengguna internet di dunia. Informasi yang disajikan di website dapat diakses dan dibaca oleh seluruh pengunjung website dari seluruh dunia. Tidak hanya di Jakarta saja, atau Indonesia saja.
- Lifetime useful
Selama website aktif, maka informasi yang ingin disampaikan, dapat diakses. Tidak seperti televisi, koran atau majalah, Iklan di media konvensional tersebut hanya akan tampil selama 3 menit saja, atau satu hari saja.
- Complete.
Informasi yang ingin di sampaikan akan lebih lengkap dan komplit jika menggunakan website sebagai media iklan. Profil perusahaan, harga produk, cabang/perwakilan, promosi/campaign/diskon sementara karena keterbatasan tempat dan biaya, maka iklan di TV dan koran, biasanya sangat singkat.
- Database.
Dapat dijadikan sebagai alat untuk mendapatkan database pelanggan.
- Cost Saving
Website jauh lebih murah jika dibandingkan dengan iklan di TV atau koran.
Pengertian E-payment
Sistem pembayaran melalui media Internet. Umunya
suatu perusahaan menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga perbankan untuk
mendukung fasilitas e-payment. Menggunakan jaringan perbankan yang begitu luas,
transaksi pembelian dan pembayaran bisa dilakukan kapan saja, dimana saja,
sesuka hati. Misal pembayar listrik, pembelian tiket bisa dilakukan dengan Internet Banking.
Terdapat beberapa pihak yang terlibat di dalam E-Payment, yaitu:
- Issuer, merupakan bank atau lembaga non banking.
- Konsumen, pihak yang melakukan E-Payment
- Penjual, pihak yang menerima E-Payment.
- Regulator, biasanya pemerintah yang regulasinya mengontrol E-Payment.
Di dunian online, kebanyakan tarnsaksi dilakukan melalui E-Payment di mana antara pembeli dan penjual tidak saling bertatap muka (berada di tempat yang berbeda) sehingga masalah kepercayaan harus diperhatikan. Lain halnya dengan di dunia offline, pembayaran biasanya dilakukan secara bertatap muka (face-to-face) sehingga sulit untuk melakukan penipuan karena ada kepercayaan.
Manfaat dari e-payment diantaranya yaitu:
• Memberikan kemudahan pembayaran dan perluasan media pembayaran.
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu.
• Meningkatkan efisiensi pembayaran.
• Memberikan keamanan bertransakasi yang lebih dibandingkan cash.
• Meningkatkan customer loyality.
Itulah sedikit penjelasan mengenai Pengertian E-Payment. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat.
Terdapat beberapa pihak yang terlibat di dalam E-Payment, yaitu:
- Issuer, merupakan bank atau lembaga non banking.
- Konsumen, pihak yang melakukan E-Payment
- Penjual, pihak yang menerima E-Payment.
- Regulator, biasanya pemerintah yang regulasinya mengontrol E-Payment.
Di dunian online, kebanyakan tarnsaksi dilakukan melalui E-Payment di mana antara pembeli dan penjual tidak saling bertatap muka (berada di tempat yang berbeda) sehingga masalah kepercayaan harus diperhatikan. Lain halnya dengan di dunia offline, pembayaran biasanya dilakukan secara bertatap muka (face-to-face) sehingga sulit untuk melakukan penipuan karena ada kepercayaan.
Manfaat dari e-payment diantaranya yaitu:
• Memberikan kemudahan pembayaran dan perluasan media pembayaran.
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu.
• Meningkatkan efisiensi pembayaran.
• Memberikan keamanan bertransakasi yang lebih dibandingkan cash.
• Meningkatkan customer loyality.
Itulah sedikit penjelasan mengenai Pengertian E-Payment. Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat.
Keamanan Untuk E-Payment Untuk menjaga keamanan pembayaran:
1.
Public
Key Infrastructure (PKI)
E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti sistem Public Key Infrastructure (PKI). Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan
publik seperti Internet, maka dengan Public Key
Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik. Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut.
E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti sistem Public Key Infrastructure (PKI). Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan
publik seperti Internet, maka dengan Public Key
Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik. Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut.
2.
Public
Key Encryption
Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan dalam kriptographi adalah:
1.Kerahasiaan ( Confidentiality )
2.Otensitas ( Authenticity )
3.Integritas ( Integrity )
4.Tidak Dapat Disangkal
Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).
Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan dalam kriptographi adalah:
1.Kerahasiaan ( Confidentiality )
2.Otensitas ( Authenticity )
3.Integritas ( Integrity )
4.Tidak Dapat Disangkal
Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).
3.
Public
Key Algorithm
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi.
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi.
4.
Sertifikat
Digital
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang akan menghubungkan kunci denganpemiliknya.TTP ini akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang dan juga kunci privat dari orang tersebut.
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang akan menghubungkan kunci denganpemiliknya.TTP ini akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang dan juga kunci privat dari orang tersebut.
5.
Tanda
Tangan Digital
Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket data terebut.
Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunciprivat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi.
Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket data terebut.
Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunciprivat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi.
6.
Secure
Socket Layer
Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa tersebut.
Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),dan Sertificate Autority.
Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa tersebut.
Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),dan Sertificate Autority.
7.
Transport
Layer Security (TLS)
Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol
cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan perpindahan data lain.
Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol
cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan perpindahan data lain.
8.
Secure
Electronic Transaction (SET)
SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu kredit akan membayar belanjaannya di website merchant,pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran” dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta “surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant.
Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu kredit.
SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu kredit akan membayar belanjaannya di website merchant,pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran” dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta “surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant.
Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu kredit.
Jenis – Jenis e-Payment
Electronic funds transfer
Uang
ditransfer secara onine dari account si pembayar ke penerima.
Contoh:
transfer dana dari klikbca.com
Electronic checks
e-checks
yang ditandatangani secara digital dienkripsikan dan berpindah dari kostumer
yang membeli ke penjual.
Electronic credit cards
Membayar
dengan kartu kredit regular (nomor terenkripsi)
Contoh:
eCharge.com
Purchasing e-cards
Kartu kredit
korporet, memiliki limit, berfungsi seperti kartu kredit regular, tetapi harus
dibayar lebih cepat (per minggu).
e-Cash – stored-value money cards
kartu
prabayar yang dapat digunakan untuk transportasi, membuat salinan di
perpustakaan, parkir (di tempat tertentu), panggilan telepon, dan lain-lain.
Contoh: membayar karcis bus
e-Cash - smart cards
kartu yang
berisi cukup informasi dan dapat dimanipulasi seperti yang diperlukan serta
digunakan untuk tujuan tertentu.
Contoh:
dimanipulasi menjadi kartu ATM untuk mentransfer uang.
e-Cash – person-to-person
Account
online khusus dimana dana dapat dikirimkan ke account terdaftar lainnya.
Contoh:
PayPal adalah perusahaan yang paling diketahui.
Electronics bill presentment and payments
Tagihan
diberikan untuk persetujuan pembayar, pembayaran dilakukan secara online
(transfer dana).
Contoh:
Yahoo Bill Pay
ATM
ATM
mengijinkan pengguna untuk membayar tagihan bulanan dengan mentransfer uang
dari account yang dimiliki ke penagih.
Contoh: ATM
BCA
Micropayments
Pembayaran
yang terlalu kecil untuk dibayar dengan kartu kredit, dapat dibayar menggunakan
stored-value money cards, atau metode pembayaran khusus.
Contoh:
pembayaran dari telepon seluler seperti pembelian paket BlackBerry.
Matode special B2B
Pemberian
dan pembayaran faktur perusahaan
Contoh: wire
transfer, surat elektronik kredit.
Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran (E-Paymen System) memerlukan suatu persyaratan yang mencakup :
1. Konfidensialitas : Untuk menjamin bahwa konsumen, pedagang dan informasi transaksi pembayaran tetap konfidensial.
2. Integritas : Dari semua data yang ditransmisikan melalui jaringan publik seperti Internet
3. Otentikasi : Dari pihak pembeli maupun pihak pedagang
4. Keamanan : Berkaitan dengan perlindungan atau jaminan keamanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
5. Mekanisme privacy : Untuk pertukaran informasi yang sifatnya umum maupun pertukaran data pembayaran.
6. Divisibilitas : Berkaitan dengan spesifikasi praktis transaksi baik untuk volumen besar maupun transaksi skala kecil.
7. Interoperabilitas : Dari perangkat lunak, maupun jaringan dari penerbait kartu kredit dan perbankan.
Beberapa macam sistem pembayaran (E-Paymen System) antara lain :
· E-cash merupakan salah satu bentuk dari electronic payment yang sekarang ini sangat banyak digunakan. E-Cash merupakan gambaran dari simbol elektronik yang memiliki nilai (bit) dan seringkali digunakan dalam transaksi barang dan jasa. E-Cashdipublikasikan oleh institusi legal, perusahaan dan organisasi. E-Cashbiasanya memiliki keterbatasan penerimaan (tergantung seberapa besar publisher market-nya) (Trihasta dan Fajaryanti, 2008).
· Smart card didefinisikan sebagai kartu sejenis ATM yang disatukan dengan integrated circuit (IC) yang mana dapat memproses informasi. Smart card juga digunakan untuk menyimpan data pribadi, kesehatan, dan informasi asuransi. Banyak smart card yang menggunakan kombinasi password atau PIN (Trihasta dan Fajaryanti, 2008).
· Sistem E-Cheque ini sengaja diciptakan untuk mendukung dan memperluas fungsi belanja online dan cara kerjanyapun sama seperti cek kertas konvensional.
· E-Wallet yaitu Electronic Wallet. Pembayaran dilakukan dengan menyimpan nomor kartu kredit dalam kondisi terenkripsi dengan aman. Pembelian dilakukan pada situs web yang mendukung e-wallet tersebut. Pada saat tombol “pay” ditekan maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan e-wallet.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses e-payment.
1. Issuer: institusi finansial yang mengeluarkan kartu bank
2. Cardholder: konsumen yang telah terdaftar di issuer
3. Merchant: penjual barang/jasa/informasi
4. Acquirer: institusi finansial yang menyediakan pelayanan untuk memproses transaksi kartu bank
5. CA: lembaga yang memiliki otoritas untuk mengeluarkan sertifikat digital
Perbandingan Antara Pembayaran Menggunakan E-Payment dengan Pembayaran Secara Konvensional
Jenis Transaksi -> Proses Transaksi
1. E-Payment -> Menggunakan metode yang kompleks dalam melakukan proses pembayaran dan memiliki sistem keamanan sendiri (lebih aman)
2. Konvensional -> Pengisian formulir pembayaran dilakukan secara manual (keamanan tidak terjamin)
Keamanan Untuk E-Payment
Untuk menjaga keamanan pembayaran:
1. Public Key Infrastructure (PKI)
E-Payment sistem secara khas modelnya tipikalnya seperti sistem Public Key Infrastructure (PKI). Suatu PKI ( public key infrastrukture) memungkinkan para pemakai yang pada dasarnya tidak aman didalam jaringan publik seperti Internet, maka dengan Public Key Infrastructure akan merasa aman dan secara pribadi menukar uang dan data melalui penggunaan suatu publik. Infrastruktur kunci publik menyediakan suatu sertifikat digital yang dapat mengidentifikasi perorangan atau suatu direktori jasa dan organisasi yang dapat menyimpan dan, manakala diperlukan untuk menarik kembali sertifikat tersebut.
2. Public Key Encryption
Suatu proses pengkodeaan data mentah, menjadi data yang tersamar yang dikirimkan oleh pengirim yang dapat disampaikan oleh penerima dengan aman dengan teknik pemetaan tertentu. Kriteria keamanan yang dipergunakan dalam kriptographi adalah:
1. Kerahasiaan ( Confidentiality )
1. Kerahasiaan ( Confidentiality )
2. Otensitas ( Authenticity )
3. Integritas ( Integrity )
4. Tidak Dapat Disangkal
Jenis kriptographi yang paling umum digunakan adalah Algoritma Simetris ( Symmetric Algorithm ).
3. Public Key Algorithm
Algoritma Kunci Publik (Public-Key Algorithm) disebut juga dengan algoritma asimetris (Asymmetric Algorithm) yaitu algorima yang menggunakan kunci yang berbeda pada saat melakukan enkripsi dan melakukan deskripsi.
4. Sertifikat Digital
Sertifikat Otoritas merupakan pihak ke-tiga yang bisa dipercaya (Trust Thrid Party / TTP). Sertifikat Otoritas yang akan menghubungkan kunci dengan pemiliknya.TTP ini akan menerbitkan sertifikat yang berisi identitas seseorang dan juga kunci privat dari orang tersebut.
5. Tanda Tangan Digital
Tanda tangan digital merupakan tanda tangan yang dibuat secara elektronik, dengan jaminan yang lebih terhadap keamanan data dan keaslian data, baik jaminan tentang indentitas pengirim dan kebenaran dari data atau paket data terebut. Pembuatan Tanda Tangan Digital dengan menggunakan Algoritma Kunci-Publik banyak metode yang bisa digunakan diantaranya RSA yang menggunakan kunciprivat atau kunci-publik untuk melakukan enkripsi.
6. Secure Socket Layer
Secure Socket Layer (SSL) merupakan suatu protokol yang membuat sebuah pipa pelindung antara browser cardholder dengan merchant, sehingga pembajak atau penyerang tidak dapat menyadap atau membajak informasi yang mengalir pada pipa tersebut. Pada penggunaannya SSL digunakan bersaman dengan protokol lain, seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol ),dan Sertificate Autority.
7. Transport Layer Security (TLS)
Transport Layer Security ( TLS) adalah protokol cryptographic yang menyediakan keamanan komunikasi pada Internet seperti e-mail, internet faxing, dan perpindahan data lain.
8. Secure Electronic Transaction (SET)
SET merupakan suatu proses dimana saat sang pemegang kartu kredit akan membayar belanjaannya di website merchant,pemegang kartu akan memasukkan “surat perintah pembayaran” dan informasi kartu kreditnya ke dalam sebuah amplop digital yang hanya bisa dibuka oleh payment gateway. Amplop tersebut beserta “surat pemesanan barang “ dikirim ke merchant. Merchant akan memproses “surat pemesanan barang” serta mengirimkan amplop digital tersebut kepada payment gateway yang akan melakukan otorisasi. Payment gateway melakukan otorisasi dan jika disetujui akan mengirimkan kode otorisasi kepada merchant.
Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu kredit.
Merchant kemudian mengirimkan barang tersebut kepada pemegang kartu kredit.
E-banking dapat di definisikan sebagai jasa dan produk bank secara langsung kepada nasabah melalui elektronik, saluran komunikasi interaktif. E-Banking meliputi sistem yang memungkinkan nasabah bank, baik individu ataupun bisnis, untuk mengakses rekening, melakukan transaksi bisnis, atau mendapatkan informasi produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau publik, termasuk internet. Nasabah dapat mengakses e-banking melalui piranti pintar elektronis seperti komputer/PC, laptop, PDA, ATM, atau telefon. Marilah kita pelajari satu persatu saluran dari e-Banking yang telah diterapkan bank-bank di Indonesia sebagai berikut :
1. Internet Banking, ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau PDA.
2. SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan operator seluler, menyediakan akses banking menu – Sim Tool Kit (STK) pada simcardnya.
3. Phone Banking, ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
4. ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula risiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.
Pengertian RTGS
RTGS (Real-Time Gross Settlement). Sistem RTGS
adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan
per transaksi (individually processed / gross settlement) dan bersifat Real-time (electronically
processed), di mana rekening peserta dapat di-debit / di-kredit berkali-kali
dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.
Dengan sistem RTGS,
peserta pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi
pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central Computer/RCC) di Bank Sentral (dalam hal ini Bank Indonesia) untuk proses settlement. Jika
proses settlement berhasil, transaksi pembayaran akan diteruskan secara otomatis danelektronis kepada peserta penerima. Keberhasilan
proses settlement tergantung dari kecukupan saldo peserta pengirim karena dalam sistem
BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta lain. Dengan kata
lain, peserta RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya di Bank cukup
sebelum Makan peserta tersebut melaksanakan transfer ke perserta RTGS lainnya.
Penerapan sistem RTGS
di Indonesia telah dimulai sejak tanggal 17 November 2000 dengan nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)..mnjb kl
transfer dana elektronik
Bagian dari seri tentang jasa keuangan |
Perbankan |
---|
Transfer dana elektronik (EFT) adalah transfer elektronik uang dari satu rekening bank yang lain, baik di dalam satu lembaga keuangan atau di beberapa lembaga, melalui komputer berbasis sistem dan tanpa intervensi langsung dari staf bank. EFTS dikenal dengan sejumlah nama. Di Amerika Serikat, mereka dapat disebut pemeriksaan sebagai elektronik atau e-cek.
Istilah tersebut mencakup sejumlah sistem pembayaran yang berbeda, misalnya:
- pemegang kartu diprakarsai transaksi, menggunakan kartu pembayaran seperti kredit atau debit card
- langsung deposito pembayaran yang dilakukan oleh pembayar
- debit langsung pembayaran yang bisnis mendebit konsumen rekening bank untuk pembayaran untuk barang atau jasa
- wire transfer melalui jaringan perbankan internasional seperti SWIFT
- pembayaran tagihan elektronik di perbankan online , yang dapat disampaikan oleh EFT atau cek kertas
- transaksi yang melibatkan nilai yang tersimpan dari uang elektronik , mungkin dalam mata uang pribadi .
Pemasaran tradisional adalah bentuk usaha dalam mendorong pemasaran produk di mana Anda melakukan “push” informasi tentang produk dan brand Anda kepada orang banyak, yang mungkin tidak ingin tahu lebih banyak tentangnya. Hubungan antara pengiklan dan penonton hanya bersifat satu arah. Komunikasi antara pengiklan dan penontonpun hanya satu arah. Hal ini nampak seperti Anda membuang informasi di depan orang dan berharap bahwa mereka memutuskan untuk mengambil tindakan. Pemasaran tradisional harus selalu terencana dalam setiap periode kampanye promosinya. Rencana kampanye iklan yang lengkap meliputi rencana periode waktu iklan, jadwal siar serta pemilihan saluran iklannya tentunya akan membutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang tidak sedikit.
Pemasaran online memiliki kemampuan untuk menjangkau orang lebih cepat dan tepat. Dengan menggunakan aset media sosial akan memungkinkan pesan Anda dapat dijangkau oleh orang banyak. Online marketing yang menggunakan media sosial untuk meningkatkan keterlibatan dan interaktivitas, akan mendapatkan banyak interaksi langsung antara calon pelanggan dan tentunya pebisnis online mampu menciptakan beberapa peluang umpan balik yang sangat berharga. Meskipun pemasaran online tidak melibatkan perencanaan jangka panjang dalam penjadwalan iklannya, namun akan ada lebih banyak ruang untuk penyesuaian di sepanjang periode kampanye iklannya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya umpan balik pelanggan yang tercipta melalui sarana iklan. Oleh karena itu, kampanye akan terus mengalami penyesuaian pada iklan akan dibuat.
E-bidding
E-bid merupakan suatu fitur yang memberi keleluasaan bagi pengguna untuk menawar langsung suatu produk dari Internet. Dengan menggunakan e-bidding para pengguna dapat memonitor secara real-time penyewa tertinggi dan mengajukan beberapa penawaran secara langsung lewat Internet dari rumah atau kantor mereka. Sehingga e-bidding juga merupakan sebuah sistem yang lebih terbuka dan trasparan dalam mencari penawar potensial.
U. E-Trad
Online Trading adalah suatu sistem perdagangan secara Online yaitu lewat perangkat teknologi internet, dimana dengan sistem ini investor tidak perlu lagi datang atau repot menelepon kantor pialang (broker), karena cukup dengan akses internet yang sekarang bisa dengan mudah anda dapat, anda bisa duduk dirumah sambil menikmati hidangan kopi dan bermain dengan keluarga, nongkrong diwarnet atau kafe yang memiliki layanan internet Hotspot dan lain-lain. Semua informasi harga dan eksekusi investasi bisa dilakukan, dimana saja dan kapan saja selagi anda bisa berhubungan dengan si dunia maya ini.
Ferox Trading (Contoh E-trading)
Pasar Modal atau Forex adalah pasar uang terbesar di dunia, pelakunya meliputi bank sentral pemerintah , bank investasi, maupun dari individu/ perorangan dimana mata uang tersebut diperjual belikan. Tetapi akhir2 ini lebih banyak pelakunya adalah dari perorangan di karenakan pasar forex tersebut lebih gampang dimana perdangangannya melakukan penawaran-penawaran 24 jam setiap harinya kecuali hari sabtu dan minggu. Kenapa pasar modal ini terbilang terbesar didunia..? Karena dari setiap harinya diperkirakan 1,9$ trilyun perputaran mata uang yang di perdagangkan.
Tujuan dari RoboForex adalah untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dalam forex online trading. Kemudahan dalam Membuka Account Live, berbagai jenis account forex, Fitur RoboForex yang lengkap dengan menggunakan Platform MetaTrader, berbagai macam instrumen perdagangan dan kualitas transaksi yang memungkinkan pelanggan untuk menggunakan strategi forex online trading. Berikan Order forex online Trading kepada kami dan tinggalkan segala sesuatu yang lain untuk RoboForex!
Pasar modal/ forex adalah tempat dimana uang dari suatu Negara yang diperdagangkan dengan Negara lain. Yang paling populer saat ini ini adalah pasangan antara mata uang euro “Euro Dollar” dengan dollar Amerika("EUR/USD"). Yang inilah mendorong para pemodal/ kelompok modal mengundang dan menawarkan perdagangan mata uang melalui teknologi intenet yang dapat dipercaya melalui perantara2 broker.
Pengertian Virtual Office
Virtual office adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet dengan kata lain tidak mempunyai kantor real, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kantor virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online, dengan begitu para karyawan untuk bekerja bisa dari lokasi manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet tanpa harus datang ke kantor atau dengan kata lain pekerjaan bisa di remote.
Sumber :
http://dodi.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/16/penerapan-e-business-di-indonesia/
https://kompiqu.wordpress.com/artikel/istilah-teori/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e-business/
https://kompiqu.wordpress.com/artikel/istilah-teori/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e-business/
https://suhanda666.wordpress.com/2011/05/25/e-banking/
https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_funds_transfer&prev=search
https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_funds_transfer&prev=search