Pengertian E-learning
Pengertian E-learning adalahsebuah proses pembelajaran yang
berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer.
Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan
dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer
yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa
menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki batasan akses,
inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu
(Nugroho, 2007).
Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda
dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang
menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-learning memang merupakan
suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia (Tafiardi,
2005).
Definisi E-Learning
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah
bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk
sekolah maya.
Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala
teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi
elektronik internet. Oleh karena itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan
sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang
ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh
teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
E-learning ini sendiri mempunyai beberapa
karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh Suyanto (2005) mengemukakan 4
karakteristik e-learning yang terdiri dari:
- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana
pengajar dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, ataupun
pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif mudah
tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
- Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital
dan jaringan komputer).
- Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang
dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa
kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan membutuhkannya.
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum,
hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi
pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer.
Dengan demikian, e-learning itu dapat diartikan
sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang mengacu pada penggunaan teknologi
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan
karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa teknologi, memanfatkan
keunggulan komputer, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan
memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada komputer, serta memberikan
fasilitas yang dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa secara
pribadi
Komponen e-learning
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono,
2008) adalah:
a. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang
digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC), yakni
komputer yang dimiliki secara pribadi (Febrian, 2004)), jaringan komputer
(yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router,
atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media
komunikasi tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan dari
Interconnection Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang
terhubung di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan perlengkapan multimedia
(alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri
dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi
(Febrian, 2004)). Termasuk di dalamnya peralatan teleconference (pertemuan
jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada pada lokasi yang berbeda
secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita memberikan layanan synchronous
learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar
sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.
b. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut
dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak
yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi,
dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa
online, program e-learning, dan konten pelatihan (Ellis, 2009)), misalnya,
segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti
bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem
penilaian (rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan
internet.
c. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang
ada pada e-learning sistem (Learning Management System). Konten dan bahan ajar
ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content (konten berbentuk
multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita
menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-based Content
(konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org,
ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS)
sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun.
Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan
e-learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional,
yaitu perlu adanya pengajar (dosen) yang membimbing siswa (mahasiswa) yang
menerima bahan ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses
belajar mengajar.
Manfaat e-learning (Smaratungga, 2009) terdiri atas 4
hal, yaitu:
a. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara
peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity).
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran
elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta
didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara
peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya
dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi.
Mengapa?
Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional,
kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi
atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga
cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani.
Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik.
Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai
peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan
pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman
sekelas.
b. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari
mana dan kapan saja (time and place flexibility).
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka
peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja
dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran,
dapat diserahkan kepada instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu
menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru/instruktur.
Peserta didik tidak terikat ketat dengan waktu dan
tempat penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sebagaimana halnya pada pendidikan
konvensional. Dalam kaitan ini, Universitas Terbuka Inggris telah memanfaatkan
internet sebagai metode/media penyajian materi. Sedangkan di Universitas
Terbuka Indonesia (UT), penggunaan internet untuk kegiatan pembelajaran telah
dikembangkan. Pada tahap awal, penggunaan internet di UT masih terbatas untuk
kegiatan tutorial saja atau yang disebut sebagai “tutorial elektronik”.
c. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas
(potential to reach a global audience).
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah
peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik
semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi
menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat
belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan
belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
d. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi
pembelajaran (easy updating of content as well as archivable
capabilities).
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan
berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah
pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau
pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi
keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu,
penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik
yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian
instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu
sendiri.
Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan
belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh instruktur yang akan
mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan
kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari instruktur yang akan
memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara
teratur memotivasi peserta didiknya.
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik
dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik
dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang
menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru
atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk
diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat
pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar
tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik
sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula.
Secara lebih rinci, Smaratungga (2009) mengungkapkan
manfaat e-learning yang dapat dilihat dari dua sudut yaitu:
a. Dari sudut peserta didik
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya
fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses
bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat
berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini,
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia
di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka
kegiatan e-learning akan memberikan manfaat kepada peserta didik yang:
- belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah
miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan
oleh sekolahnya,
- mengikuti program pendidikan keluarga di rumah
(home schoolers) untuk mempelajari materi pembelajaran yang tidak dapat
diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di
bidang komputer,
- merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik
yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus
sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya,
yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di
berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan
- tidak tertampung di sekolah konvensional untuk
mendapatkan pendidikan. b. Dari sudut instruktur
Dengan adanya kegiatan e-learning, beberapa manfaat
yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat:
- lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan
belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan
keilmuan yang terjadi,
- mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna
peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih
banyak,
- mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan
instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa
yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali
topik tertentu dipelajari ulang,
- mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan
soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
- memeriksa jawaban peserta didik dan
memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
a. Kelebihan e-learning
Menyadari bahwa melalui internet dapat ditemukan
berbagai informasi yang dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja,
maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna
internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah
melalui teknik e-moderating yang tersedia di internet (Triluqman, 2007).
Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai
informasi yang tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat
penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh,
kelebihan e-learning antara lain dapat disebutkan sebagai berikut (Triluqman,
2007):
- Tersedianya fasilitas e-moderating dimana
pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui
fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi
itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
- Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan
bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui
internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan
ajar dipelajari.
- Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan
ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.
- Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi
yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses
di internet.
- Baik pendidik maupun peserta didik dapat
melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah
peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang
lebih luas.
- Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya
pasif menjadi aktif.
- Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka
tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka
yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri,
dan sebagainya.
b. Kekurangan e-learning
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk
pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan
antara lain dapat disebutkan sebagai berikut (Triluqman, 2007):
- Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta
didik bahkan antar-peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa
memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
- Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau
aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
- Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah
pelatihan daripada pendidikan.
- Berubahnya peran pendidik dari yang semula
menguasai teknik pembelajaran konvensional.
- Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi
belajar yang tinggi cenderung gagal.
- Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin
hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun
komputer).
- Kurangnya penguasaan komputer.
Filosofis e-learning
Menurut Cisco (dalam Suyanto,2005) ada beberapa
filosofis dari e-learning, yaitu:
- E-learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan, pelatihan, secara on-line.
- E-learning menyediakan seperangkat alat yang
dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional (model belajar
konvensional, kajian terhadap buku text, CD-ROM, dan pelatihan berbasis
komputer) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalosasi.
- E-learning tidak berarti menggantikan model
belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar
tersebut melalui pengayaan isi dan pengembangan teknologi
pendidikan.
- Kapasitas siswa amat bervariasi tergantung pada
bentuk isi dan cara penyampaiannya. Semakin baik keselarasan antar isi dan
alat penyampai dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa
yang pada gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Elearning UNPAD
e-Learning Unpad didirikan untuk
menjembatani jarak, waktu, dan berbagai kondisi yang dapat menghalangi kegiatan
pembelajaran. Bukan hanya itu, di bawah naungan Lembaga Pengembangan
Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M), e-Learning juga hadir untuk
mengoptimalkan penggunaan teknologi sebagai upaya memaksimalkan hasil belajar
baik di lingkungan Universitas Padjadjaran, maupun bagi masyarakat umum.
Dengan memanfaatkan teknologi
informasi yang semakin canggih dan berkembang diharapkan transfer ilmu
pengetahuan dapat dilakukan dengan mudahnya. Semoga e-Learning dapat membawa
solusi alternatif pencerdas kehidupan bangsa.
Kuliah online dapat diakses melalui portal http://elearning.unpad.ac.id/.
Bukan hanya kuliah online, e-Learning memiliki berbagai layanan guna
mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, diantaranya:
Training Services (Layanan Pelatihan)
Layanan pelatihan kami dapat
dilakukan baik secara in-house training maupun in-service training. Beberapa
pelatihan yang kami selenggarakan adalah:
·
Online Learning Management System
·
ICT
·
Desktop Applications
·
Networking
·
Multimedia
Online course Development
(Pembangunan Mata Kuliah OnLine)
E-Learning Unpad membangun mata kuliah
online yang dapat diakses oleh mahasiswa. Proses ini dilakukan bersama para
pendidik yang tentunya semakin sadar akan perlunya alternatif pembelajaran ini.
Prosesnya meliputi:
·
Course Designing
·
Digital Course Developing
·
Multimedia Developing
E-Learning Consulting
(Konsultasi e-Learning)
Beberapa saluran, baik face to face
maupun bermedia, telah kami buka untuk melayani berbagai pertanyaan mengenai
proses pembelajaran bermedia elektronik ini. Hal-hal yang dapat dikonsultasikan
diantaranya mengenai:
·
How To Design On Line Course
·
How To Create Good On Line Course
·
How To Design Content
·
On Line Course Management
·
Bussiness Developing
Research and Development (Riset
dan Pembangunan)
e-Learning tak henti melakukan
penelitian guna pengembangan fungsi lembaga ini kedepannya. beberapa metode
yang biasa kami lakukan adalah:
·
Knowledge Management Research Group
·
E-Learning Software Group
·
Content Repository Team
Sejak 2012, setiap tahunnya, e-Learning bersinergi dengan berbagai komponen di
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unpad, berupaya
menghasilkan 100 mata kuliah yang online yang terintegrasi dalam program
“Penyusunan 100 Modul dan Bahan ajar Digital di Lingkungan Universitas
Padjadjaran”.
UNIVERSITAS TERBAIK DI INDONESIA
1. UNIVERSITAS GAJAH MADA
Universitas Gajah Mada telah mengembangkan "E-Learning system for academic
community" yang disebut Elisa. Program tersebut di pimpin oleh Koordinator
E-learning Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) Universitas Gadjah Mada (UGM)
Herman Saksono di Yogyakarta.
Program di akses untuk pembelajaran secara online dengan mendownload bahan
kuliah, berdiskusi, dan memberikan penugasan mahasiswa.
Program ini dikembangkan oleh Tim Inherent UGM dapat diakses oleh mahasiswa dan
dosen,
http://i-elisa.ugm.ac.id/
2. INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Institut Teknologi Bandung telah mengembangkan portal kuliah online Portal
tersebut dinamakan "Blended Learning ITB". Sistem Blended Learning
ITB adalah portal pembelajaran berbasis ICT di ITB . Portal ini menyediakan
konten digital bahan pembelajaran yang digunakan oleh para dosen ITB untuk
menyampaikan materi kuliahnya. Ratusan bahan pembelajaran dari
para dosen ITB tersebut tersedia dan dapat diakses dari portal Blendedlearning
ini.
Proses pembelajaran Blended Learning ITB, diawali di kelas pada masing-masing
semester, kemudian dilanjutkan dengan media Blended Learning ITB untuk
pendalaman materi dan diskusi.
http://blendedlearning.itb.ac.id/
3. UNIVERSITAS INDONESIA
Universitas Indonesia "Computer Learning Resources" (CLR) telah
mengembangkan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) "Computer Mediated
Learning" (CML) dan "Student Centered E-Learning Environment".
CML merupakan salah satu E-Learning Management System untuk memediasi metode
pembelajaran learner centered khususnya metode Collaborative Learning (CL) dan
Problem-based Learning (PBL). "Student Centered E-Learning
Environment" merupakan pembelajaran online untuk mahasiswa.
Karakteristik e-Learning yang dapat diakses oleh pengguna (dosen maupun
mahasiswa) dari mana saja (anywhere) dan kapan saja (anytime) sangat menunjang
penyelenggaraan pendidikan secara jarak jauh.
http://cml.ui.ac.id/
http://scele.ui.ac.id/
4. UNIVERSITAS GUNADARMA
Universitas Gunadarma telah mengembangkan E-Learning. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di Universitas Gunadarma didukung oleh 9 unit kerja, di samping
perangkat program studi, yang secara struktural bertanggung jawab langsung
kepada Rektor. Setiap unit kerja dilengkapi dengan beberapa unit kerja yang
lebih operasional. Sebagian unit kerja berafiliasi dengan satu fakultas
sedangkan yang lainnya melayani kegiatan Universitas Gunadarma secara
keseluruhan. Gambar di bawah ini menunjukkan struktur organisasi Universitas
Gunadarma.
E-Learning diawas BAPSI (Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi)
Gunadarma, dengan sub bagian pengerjaan yaitu Pusat Pembelajaran Eletronis
(ELC, e-Learning Center).
http://elearning.gunadarma.ac.id/
5. UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Universitas Brawijaya E-Learning
http://elearning.fia.ub.ac.id/
http://elearning.fp.ub.ac.id/
http://elearningfeb.ub.ac.id/
6. UNIVERSITAS DIPONEGORO
Universitas Diponegoro telah mengembangkan sistem kuliah online dikenal
"Kul-on". Digunakan sebagai media pembantu materi pembelajaran,
memberikan waktu yang fleksibel untuk mahasiswa dan dosen dalam memenuhi
kebutuhan kegiatan pembelajaran terstruktur dan mandiri di luar tatap muka bagi
mahasiswa.
http://kulon.undip.ac.id/
7. INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Institut Pertanian Bogor E-Learning
http://estella.mb.ipb.ac.id/
http://e-learning.skpm.ipb.ac.id/
http://icampus.mb.ipb.ac.id/
8. UNIVERSITAS TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Universitas Sebelas Maret E-Learning.
Idenya adalah dengan mengadakan virtual class sehingga semua mahasiswa di
lingkungan intern ataupun di seluruh wilayah yang ada di Indonesia dapat
mengikuti kuliah yang diselenggarakan di ITS. Penggagas virtual class di ITS
ini dilakukan oleh bidang satu. Pembantu rektor 1 dan jajarannya dan Fakultas
Teknologi Informasi ditunjuk sebagai unit untuk melakukan pengembangan virtual
class.
http://share.its.ac.id/
9. UNIVERSITAS PADJADJARAN
Universitas Padjadjaran telah mengembangkan kuliah online "E-Learning
Center" serta E-Learning dengan fasilitas "Virtual Based
Learning" (Vabel).
Fasilitas e-Learning dengan kekayaan modul kuliah online yang tersedia dapat
semakin membuka wawasan pengetahuan mahasiswa karena dapat mengakses materi
kuliah lintas disiplin. Sekaligus merupakan tantangan bagi para dosen untuk
menghasilkan materi ajar yang berkualitas karena tidak hanya bisa dinikmati
oleh mahasiswa di ruang kelas saja tetapi juga masyarakat umum.
http://elearning.unpad.ac.id/kuliahonline/
10. UNIVERSITAS AIRLANGGA
Universitas Airlangga E-Learning dikenal dengan "Airlangga University
e-Learning Application" (AULA).
Proses belajar-mengajar yang dilaksanakan secara online melalui media internet
dan intranet ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
penguasaan materi yang sedang dipelajari dan memberikan pengalaman belajar
dalam memanfaatkan media internet.
http://aula.unair.ac.id/
Pada hari Sabtu 10
Oktober 2009, satu minggu yang lalu, saya berkesempatan sharring pada Seminar
Nasional Teknologi eLearning yang diselenggarakan oleh Indonesian-German
Institute (eLearning Division) di Semarang. Tanggal 10 Oktober sebenarnya
istimewa bagi saya, karena pada tanggal tsb Ayah juga anak saya yg sulung Icha
berulang tahun. Entah mengapa pada tahun ini saya sharringdi berbagai seminar bertepatan dengan ulang tahun
orang-orang terkasih ataupun sahabat, misalnya 8 Pebruari Seminar TIK di
Gombong bertepatan dengan milad istri, juga 8 Agustus di Bandung milad sahabat,
dan sekarang 10 Oktober ayah sekaligus anak tercinta. Apakah disengaja?
sebenarnya tidak, tapi ketika mengajukan tanggal-tanggal seminar tsb koq pas.
Seminar 10 Oktober ini sebenarnya ingin
saya jadikan sekaligus peringatan 10 Tahun Milis Dikmenjur (1999-2009), sudah
saya sampaikan di milis namun sepertinya member pada adem ayem saja, mungkin
mailing list saat ini jauh nuansa kehebohannya dibanding Blog ataupun Facebook.
meski pada 2 tahun lalu, saat sewindu milis dikmenjur, bisa diadakan seminar di
VEDC Malang yang cukup heboh, dihadiri lebih dari 500 peserta, dan topik yang
sama dibawakan ditempat yang lain yaitu pada Forum Jardiknas 2007.
OK, kembali ke laptop.. eh topik Seminar
di Semarang, saya ingin berbagi materi yang saya sampaikan.
Berikut ini
point-point yang saya sampaikan :
§ Sejarah dan Perkembangan E-learning
§ E-learning 2.0
§ Perkembangan infrastruktur TIK di Indonesia
§ Perkembangan Software E-learning di Indonesia
§ Pemanfaatan e-Learning :
§ – Level Perguruan Tinggi
§ – Level Sekolah
§ – Pendidikan Non Formal
§ Pengembangan eLearning di Indonesia
Seminar
Teknologi eLearning
Materi ini saya ambil dari penelusuran di
internet, berikut ini pemaparan yang saya sampaikan di seminar tsb:
E-learning adalah pembelajaran (distance learning) yang memanfaatkan
teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet.
E-learning memungkinkan pembelajar untuk
belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara
fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas
Sebelum kata e-Learning menjadi populer
banyak istilah yang telah digunakan seperti contoh berikut ini:
§ Pembelajaran jarak jauh (open distance
learning).
§ Pembelajaran berbasis web (web based
training).
§ Pembelajaran berbasis komputer (computer
based training).
§ Pembelajaran berbasis teknologi (technology
based training).
§ Pembelajaran secara online (online learning).
Sejarah dan Perkembangan E-learning
E-pembelajaran atau pembelajaran
elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di
Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted
instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning
dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based
Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC
standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan
maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan
diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket
yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
(3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management
System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia
mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh
dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi
bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin
pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS
yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya
standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS,
SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi
E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis
Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun
administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs
informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan
multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai
pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.
eLearning 2.0
Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk
merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang
terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0.
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang
dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan
pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004
Sistem konvensional pembelajaran
elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada siswa
dengan menggunakan teknologi Internet (biasanya melalui LMS). Peran siswa dalam
pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas
dievaluasi oleh guru. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada
pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial (social
networking) seperti blog, wiki, podcast dan Second Life. Fenomena ini juga
telah disebut sebagai Long Tail learning.
Selain itu juga, E-learning 2.0 erat
hubungannya dengan Web 2.0, social networking (Jejaring Sosial) dan Personal
Learning Environments (PLE).
Perkembangan eLearning di Idonesia sejalan
dengan perkembangan Infrastruktur TIK. Beberapa program pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi khususnya Infrasruktur adalah:
§ 1999-2000 Jaringan Internet (Jarnet)
§ 2000-2001 Jaringan Informasi Sekolah (JIS)
§ 2002-2003 Wide Area Network Kota (WAN Kota)
§ 2004-2005 Information and Communication
Technology Center (ICT Center)
§ 2006-2007 Indonesia Higher Education Network
(Inherent)
§ 2007-skrg Jejaring Pendidikan Nasional
(Jardiknas)
§ 2008-skrg Southeast Asian Education Network
(SEA EduNet)
Dengan mulai berkembanganya penggunaan
internet, munculah situs elearning yang awalnya menjadi media sharring berbagai
materi pembelajaran, diantaranya:
Namun seiring dengan perkembangan
infrastruktur TIK tersebut maka institusi pendidikan mulai melakukan
pengembangan elearning.
Level Perguruan Tinggi
Beberapa Perguruan Tinggi mengembangkan
platform elearning sendiri, diantaranya:
WP
memberikan materi Perkembangan eLearning
Beberapa perguruan tinggi menggunakan
platform Moodle yang open source, diantaranya:
Sistem e-Learning tersebut ditujukan untuk
menjembatani dosen/guru dengan mahasiswa/siswa dalam proses belajar mengajar di
luar jam kuliah/sekolah.
Undang-undang RI no. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 31 menyatakan:
§ Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan
layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pendidikan secara tatap muka atau reguler.
§ Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada
semua jalur,jenjang dan jenis pendidikan.
§ Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam
berbagai bentuk, modus dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan
belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar
nasional pendidikan
§ Bentuk pendidikan jarak jauh mencakup program
pendidikan tertulis (korespondensi), radio, audio/video, TV dan/atau berbasis
jaringan komputer
Dengan demikian sebenarnya eLearning
dimungkinkan untuk penggunaan PJJ pada semua jalur,jenjang dan jenis pendidikan.
Pada tahun 2006, ada sekitar 69 Provider
(Perguruan Tinggi), yang menyelenggarakan PJJ untuk D3
TKJ (Teknik Komputer
dan Jaringan), diantaranya :
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa mengikuti
perkuliahan secara tatap muka dalam 1 minggu tiap bulannya, sedangkan 3 minggu
lainnya menggunakan eLearning di tempat magang/kerja masing-masing mahasiswa.
Pada tahun 2007, diselenggarakan PJJ
S1-PGSD (Pendidikan
Guru Sekolah Dasar)
LPTK penyelenggara pendidikan jarak jauh
program S-1 PGSD
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di
Bandung, Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang, Universitas Negeri
Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang,
Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Cendrawasih, Universitas Nusa
Cendana, Universitas Katolik Atma Jaya, dan Universitas Tanjungpura.
Universitas yang Lulus Program Pendidikan
Jarak Jauh Tipe B (Mahasiswa Tidak Diasramakan):
1.
Universitas Negeri
Solo
2.
Universitas Lampung
3.
Universitas
Tanjungpura
4.
Universitas Mataram
5.
Universitas Bali
Beberapa contoh eLearning guna
penyelenggaraan PJJ S1-PGSD adalah :
Bagaimana level Sekolah (SD-SMP-SMA/SMK)?
Ternyata pengembangan eLearning di level
sekolah guna mendukung pembelajaran klasikal juga dikembangkan, utamanya di
level SMA/SMK, juga SMP bahkan level SD, berikut ini contoh-contohnya:
SMA/SMK:
SMP:
SD Muhammadiyah Condongcatur – Yogyakarta
eLearning di atas umumnya digunakan
sebagai pendukung yaitu sebagai:
§ Tempat materi pembelajaran
§ Tempat tugas pembelajaran
§ Tempat latihan soal/ujian
§ Tempat diskusi
Selain pada pendidikan formal,
perkembangan eLearning di Indonesia juga mulai terjadi di pendidikan non formal
/ training / diklat, diantaranya:
Bagaimana dengan riset tentang eLearning?
Salah satu lembaga di Indonesia yang terus
menyelenggarakan riset serta penyelenggaraan elearning adalah SEAMOLEC. http://seamolec.org/
SEAMOLEC merupakan pusat pengembangan
pendidikan terbuka yang diprakarsai oleh Kementrian Pendidikan negara-negara
ASEAN, yang memiliki misi:
To be a center of expertise in open and
distance learning
Sedangkan misinya:
To Serve one million clients by 2010
To assist SEAMEO Member Countries in
identifying educational problems and finding alternative solutions for
sustainable human resource development through the dissemination and effective
use of open and distance learning
Beberapa riset, pelatihan maunpun penyelenggaraan
yang terus dilakukan adalah :
§ Web Base Course (Penggunaan Moodle untuk
Pelatihan, D3TKJ, S1 PGSD, S2 Game Teknologi dll)
§ Game Mobile Learning (melalui JENI ASEAN
Research Center)
§ SEA Edu Net Technologi, salah satunya video
streamming dengan sistem multicast
Situs Penyedia E-Learning Gratis
Di
jaman yang serba digital ini, e-learning seakan bukan makanan baru dalam dunia
pendidikan. E-learning memadukan antara pembelajaran dengan kemajuan teknologi.
Pengembangan e-learning di Indonesia seringkali terhambat kemajuan
infrastruktur yang berakibat pada pembengkakan biaya operasional. Untuk membuat
sebuah portal e-learning rata-rata dibutuhkan biaya hingga 6 juta rupiah. Tentu
saja hal itu terasa memberatkan bagi sekolah yang ber-budget rendah. Padahal
kebutuhan e-learning sudah semakin mendesak mengingat ketatnya persaingan dalam
dunia pendidikan.
Anda tak perlu khawatir. Saat ini cukup banyak situs yang menyediakan layanan
e-learning gratis. Berikut ini adalah 5 situs penyedia e-learning gratis yang
patut anda coba.
(1) Edmodo.com. Merupakan
salah satu situs e-learning paling populer di jagat maya. Edmodo mengklaim
telah memiliki 31 juta member yang terdiri dari guru dan murid. Edmodo
menawarkan fasilitas online classroom, assigment, dan back pack. Tampilan yang
sederhana dan ringan menjadi keunggulan tersendiri untuk Edmodo. Semua layanan
Edmodo diberikan secara gratis, dan tanpa fitur premium. Anda bahkan bisa
mendownload aplikasi Edmodo di Appstore dan Google Play untuk mendukung mobile
learning.
(2) Udutu.com. Udutu merupakan sebuah service company. Udutu meluncurkan
layanan gratis pada bulan Mei tahun 2006. Beberapa fasilitas gratis yang bisa
anda nikmati di Udutu antara lain build branching simulations and case-studies,
interactive quizzes, dan complex assessments. Udutu juga menyediakan layanan
premium/berbayar dengan fasilitas tambahan Learning Management System (LMS).
(3) ATutorSpaces.com.
ATutorSpaces, seperti namanya situs yang satu ini menyediakan space gratis
kepada tutor/guru. Anda dapat mengelola hingga tiga kursus dengan 300 MB
diskspace. Berikut ini adalah kursus yang saya buat di ATutorSpaces : https://teguh.atutorspaces.com.
ATutorSpaces juga menyediakan fitur premium jika anda menginginkan lebih.
(4) CourseSites.com.
CourseSites merupakan pemenang Award of Excellence Winner Tech and Learning
2011.CourseSites dikelola oleh perusahaan BlackBoard. CourseSites memiliki
tampilan yang menarik dibandingkan situs e-learning lainnya. CourseSites juga
dilengkapi fasilitas Grade Center yang memungkinkan anda mengatur grading para
siswa.
(5) MDL2.com. Mdl2 bukan sebuah perusahaan. Mdl2 didirikan oleh
pengguna Moodle. Moodle merupakan platform e-learning yang paling populer.
Dengan sign up di Mdl2 maka anda akan mendapatkan hosting gratis untuk
moodle+subdomain e-learning anda.
E-LEARNING TERBAIK DI DUNIA
5 (lima) situs E-learning terbaik yang bermanfaat untuk Anda:
Website ini telah dikenal banyak oleh para pelajar, mahasiswa, akademisi dan siapa saja yang tertarik mempelajari ilmu komputer secara mandiri. Dalam komunitas ini para anggotanya saling membagi pengetahuan yang dimiliki untuk kemajuan pengetahuan di Indonesia. Maju terus komunitas IlmuKomputer[dot]Com !.
UG OpenCourseWare merupakan website pembelajaran gratis dan terbuka untuk kalangan akademisi, mahasiswa, dan para pelajar mandiri di seluruh dunia yang disediakan oleh Universitas Gunadarma. Materi kuliah yang tersedia disini sebagian besar merupakan modul kuliah yang menjadi acuan bagi para mahasiswa di Universitas Gunadarma.
Website ini dikelola oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Departemen Komunikasi dan Informatika. Biasa dimanfaatkan oleh para pegawai DEPKOMINFO untuk memperdalam pengetahuan komputer mereka. Meski begitu web ini dapat diakses oleh siapa pun yang memiliki minat memperdalam informasi.
Universitas maya yang satu ini dikelola oleh Bapak Romi, beliau adalah pakar telematika yang juga merupakan pendiri komunitas IlmuKomputer[dot]Com. Dalam website ini Anda dapat menemui bahan-bahan kuliah yang ia ajarkan kepada para mahasiswanya di berbagai kampus. Untuk memanfaatkan bahan-bahan kuliah yang tersedia, Anda mesti melakukan proses registrasi terlebih dahulu.
Web yang dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional yang satu ini juga saya masukkan nih sebagai bagian dari penyedia E-learning. Sebabnya adalah melalui web ini siswa-siswa tingkat SD hingga SLTA (SMU/SMK) tak perlu lagi membeli buku-buku pelajaran yang mahal, cukup download saja. karena urusan copyright (lisensi) sudah merupakan urusan pemerintah.
E-BOOK
E-book adalah
singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik. E-book tidak lain adalah
sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer. E-book
ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf (portable
document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader atau
sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format htm, yang dapat dibuka dengan
browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format
exe. Pada kebanyakan e-book menggunakan bentuk format pdf. Karena lebih
mudah dalam mempergunakannya dan mudah dalam mengolah security.
Seiring berkembangnya dunia digital saat ini, ebook
juga berkembang menjadi suatu produk yang sangat disukai oleh orang-orang.
Selain ebook dalam bentuk pdf, kita juga dapat menjumpai ebook dalam bentuk
exe. Sama seperti ebook berbentuk pdf, ebook dalam bentuk exe ini juga harus
kita installernya. Agar nantinya kita dapat membaca ebook tersebut.
Dunia ebook saat ini memang menjadi suatu trend dan
sangat memudahkan orang-orang penulis untuk dapat menyebarkan
tulisan-tulisannya dengan mudah dan gampang. Dengan pemikiran teknisnya aja,
kita dapat membayangkan jika ebook tidak memakan biaya yang sangat besar
seperti halnya dengan sebuah buku. Macam-macam tulisan banyak terdapat
dalam ebook yang mempunyai berbagai kategori penulisan juga. Nah,anda dapat
download e-book gratis dari saya.
Manfaat E-Book
Ada banyak manfaat dari E-Book, antara lain:
- Ukuran
fisik kecil, KarenaeBook memiliki format digital, dia dapat
disimpan dalam penyimpan data (harddisk, CD-ROM, DVD) dalam format yang
kompak. Puluhan, bahkan ratusan, buku dapat disimpan dalam sebuah DVD
sehingga tidak mengambil banyak tempat (ruangan yang besar).
- Mudah
dibawa, Beberapa buku dalam format eBook dapat dibawa dengan
mudah, sementara itu membawa buku dalam format cetak sangat berat.
- Tidak
lapuk, eBook tidak menjadi lapuk layaknya buku biasa. Format digital
dari eBook dapat bertahan sepanjang masa dengan kualitas yang tidak
berubah.
- Mudah
diproses, Isi dari eBook dapat dilacak, di-search dengan mudah
dan cepat. Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang melakukan studi
literatur.
- Dapat
dimanfaatkan oleh orang yang tidak dapat membaca, Karena format
eBook dapat diproses oleh komputer, maka isi dari eBook dapat
dibacakan oleh sebuah komputer dengan menggunakan text to speech
synthesizer. Tentunya riset masih dibutuhkan untuk membuat teknologi
pembacaan yang bagus. Selain untuk orang buta, pembacaan ini juga dapat
digunakan oleh orang yang buta huruf. Selain itu peragaan juga dapat diset
dengan menggunakan huruf (font) yang besar bagi orang yang sulit membaca
dengan huruf kecil.
- Penggandaan
(duplikasi, copying), eBook sangat mudah dan murah. Untuk
membuat ribuan copy dari eBook dapat dilakukan dengan murah,
sementara untuk mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang sangat mahal.
(Tentunya kemudahan penggandaan ini memiliki efek ganda, yaitu mudah
dibajak. Tapi ini cerita lain.)
- Mudah
didistribusikan, Pendistribusian dapat menggunakan media elektronik
seperti Internet. Pengiriman eBook dari Amerika ke Indonesia
dapat dilakukan dalam orde waktu menit dan murah. Buku langsung dapat
dibaca sekarang juga. Pengiriman buku secara fisik membutuhkan waktu yang
lama (harian & bahkan mingguan) dan mahal. Belum lagi ada masalah buku
yang hilang diperjalanan. Proses distribusi secara elektronik ini memungkinkan
adanya perpustakaan elektronik dimana seseorang dapat meminjam buku
melalui Internet (check out counter di Internet) dan buku akan
dikembalikan setelah masa peminjaman berlalu. Perusahaan Adobe tengah
percobaan ini.
Daftar Pustaka :