Bandung smart city
Bandung
mempunya konsep “smart city” yang artinya kota cerdas yang dimana baik
masyarakat maupun pemerintah yang di dalamnya dengan mudah mendapatkan
informasi secara cepat dan tepat menggunakan sarana dan infrastruktur teknologi
yang ada di dalamnya. Untuk menerapkan konsep smart city dibutuhkan SDM
(Sumber Daya Manusia) yang baik dan mengerti teknologi. Kompleksitas yang
diperlukan dalam pembangunan smart city meliputi smart economy (ekonomi
pintar), smart mobility (mobilitas pintar), smart environment (lingkungan
cerdas), smart people (masyarakat pintar), smart living
(kehidupan pintar), smart governance (pemerintah pintar). Keenam hal
tersebut merupakan dimensi yang harus ada untuk smart city untuk
memujudkan kehidupan perkotaan Indonesia yang baik dan efisien.
Bandung
adalah salah satu ibu kota provinsi terbesar di Jawa Barat yang memiliki
kemajuan dalam bidang informasi dan teknologi, ini dilihat banyaknya
universitas dan sekolah - sekolah yang fokus terhadap kemajuan IT contohnya :
ITB (Institute Teknologi Bandung), Tel-U (Telkom University), Poltekban
(Politeknik Bandung) adalah sedikit contoh universitas yang fokus dan terkenal
dengan kemajuan teknologi informasi yang dimilikinya. Untuk itu jika Bandung
ingin menerapkan konsep smart city tidak menutup kemungkinan untuk tidak
berhasil, karena dilihat dari berbagai bidang Bandung salah satu kota yang
cukup maju di Indonesia baik dalam informasi maupun teknologi yang dimilikinya,
dan baru - baru ini walikota Bandung Bapak Ridwan Kamil telah mengumumkan akan
menerapkan konsep smart city di kota Bandung. Terlihat dari usaha
beliau yang memasang koneksi wifi gratis di beberapa titik di kota, dan
juga adanya aplikasi mobile "LAPOR!!" yang digunakan untuk
menyampaikan pendapat serta penilaian masyarakat terhadap kinerja dari pimpinan
mereka, serta kerja sama terhadap pemerintah Belanda dalam mencontoh kota
Amsterdam yang telah terlebih dahulu menerapkan smart.
Kota
Bandung mewakili Indonesia terpilih masuk finalis 6 besar dunia untuk Inovasi
Smart City dari World Smart City Organisation di Barcelona. Ibu Kota Jawa Barat
tersebut bersaing dengan lima kota besar di dunia.
Ridwan
Kamil menjelaskan jika konsep smart city yang di tawarkan oleh Bandung antara
lain: citizen complaint online, Rapor camat/lurah oleh warga (SIP), monitoring
program kerja Pemkot (Silakip), Perizinan Online (Hay.U), komunikasi aktif
warga melalui akun Twitter tiap Dinas dan lain-lain. Penyelenggara World
Smart City OrganiZation menganggap Kota Bandung banyak memberikan ruang
terhadap warganya untuk bisa mengawsi pembangunan kota dengan cara inovasi.
GM
Telkom Bandung, Binuri menyatakan konsep smart city sejalan dengan program 2
juta WiFi di Indonesia pada 2015. Program itu diantaranya meliputi pendidikan,
dan publik area. Saat ini, pihaknya telah membangun 5.000 titik wifii yang
tersebar di Kota Bandung. Setiap titik memiliki sekitar 3-4 wifii. "Target
kami, 100.000 WiFi di Kota Bandung pada 2014," jelasnya. Selain
akses penyediaan akses internet di ruang publik, Pemkot Jabar juga berencana
menerbitkan kartu pintar, yang nantinya dapat digunakan masyarakat untuk
membayar tarif trasportasi seperti angkot, bus, dan lainnya.
Untuk
menerapkan konsep smart city ini, sebelumnya dilihat dari tingkat
pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat sekitarnya agar penerapan ke depannya
lebih baik dan sukses. Pengetahuan masyarakat juga penting untuk menjalannya
konsep smart city, agar tidak ada masyarakat yang tidak mengetahui
fungsi dari teknologi yang diterapkan dalam konsep smart city yang akan
diterapkan. Untuk itu diperlukan langkah - langkah sebagai berikut :
1. Memberi Pembinaan
Terhadap Masyarakat Pinggiran kota Bandung dan Sekitarnya
Dengan memberi
pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat pinggiran seperti pedesaan atau
daerah terpencil, maka tidak hanya meningkatkan ilmu mereka tetapi juga
kemampuan yang akan digunakan untuk mejalankan kehidupan yang berkonsep
teknologi dan informasi. Sehingga dapat mensejahterakan kehidupan mereka, dan
juga mereka tidak ketinggalan zama dengan teknologi baru yang bermunculan. Bila
perlu di pelosok desa - desa yang ada Bandung diberikan pembinaan dan fasilitas
tentang teknologi dan informasi, ini juga bisa menjadi contoh penerapan untuk smart
village.
2. Memberi Fasilitas Teknologi dan Informasi ke Sekolah – Sekolah
Memberi fasilitas
teknologi dan informasi ke sekolah yang kekurangan alat - alat seperti
komputer, layanan internet, dapat menumbuhkan semangat belajar siswa tentang
teknologi dan informasi. Sehingga memudahkan siswa untuk lebih efektif dalam
pembelajaran dan juga mencari materi pelajaran.
3. Menyebarkan
Pengumuman kepada Masyarakat
Menyebarkan Pengumuman
tentang akan dilakukannya konsep smart city di kota Bandung, sehingga
masyarakat akan bersiap - siap untuk menerima perubahan yang akan terjadi di
kota Bandung.
4. Memperbaiki
Fasilitas Umum
Memperbaiki fasilitas
umum yang telah ada atau telah rusak dengan menambahkan sistem yang tertanam
dalam fasilitas tersebut, sehingga fasilitas tersebut dapat dikontrol melalui
komputer dan juga pemerintah lebih mudah untuk mengontrol masyrakat, contohnya
tempat parkir dan juga kamera CCTV di tempat - tempat tertentu.
5. Mengadakan Kerja
Sama dengan negara yang menerapkan konsep Smart City
Dengan melakukan kerja
sama dengan negara yang terlebih dahulu menerapkan konsep Smart City
dinegaranya kita dapat mencontoh dan mempelajari bagian - bagian yang penting
dari smart city yang telah diterapkan, dan kita juga dapat membandingkan
hal - hal yang perlu diterapkan dalam konsep smart city yang akan
dilakukan di kota Bandung.
6. Memfasilitasi Tempat
- Tempat Umum Dengan WIFI
Di zaman ini rata -
rata masyarakat telah memiliki smartphone yang pastinya
dapat terkoneksi dengan internet, dengan memfasilitasi tempat - tempat umu
dengan wifi dapat dengan mudah memberi kebebabasan kepada
masyarakat untuk mencari informasi di internet sehingga masyarakat tidak
ketinggalan informasi atau teknologi yang berkembang melalaui internet.
Menurut saya dengan adanya Bandung
Smart City sudag bagus, karna Bandung smart City memberikan dampak positif bagi
kota kembang sendiri yang di antaranya yaitu pemerintah akan lebih mudah untuk
mengatur atau mengontrol masyarakatnya (smart
city). Agar kota Bandung tumbuh menjadi kota yang maju,
baik di bidak teknologi, ekonomi maupun kualitas SDM. Memberkan koneksi
integrasi dalam berbagai bidang mulai dari transportasi, pelayanan publik,
bahkan hingga tempat ibadah, untuk memberi dampak praktis dan efisien dalam
pengelolaan kota. Mempermudah segala urusan dengan dukungan konektivitas tinggi
dari pemanfaatan teknologi informasi (TI). Dapat enyelesaikan permasalahan yang
ada di masyarakat, diantaranya yaitu kemacetan, penumpukan sampah dan fasilitas
umum yang rusak.
Selain
dampak positif dengan adanya Bandung Smart City juga terdapat dampat negatif
yaitu di antaranya Masyarakat lebih keterganungan terhadap teknologi yang ada,
sehinngga masyarakat kurang mandiri, dan menininkan segala sesuatu dengan
instan. Wifi yang masih kurang tersebar luas yang mengakibatkan masyarakat
kesulitan untuk dapat mencari tempat yang memiliki jaringan Wifi.
Sumber :